Friday, November 11, 2016

Sejarah GBR

Tags

Image result for bendera grab on roadGrab on Road adalah nama geng motor yang paling lawas di Kota Bandung. Didirikan 14 februari 1980, kelompok ini sekarang telah beranggotakan ribuan orang yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Kang Pucut, salah seorang pentolan GBR "GrabonRoad" mengatakan, awal pembentukan klub Grab on Road sebagai ajang silaturahmi para bikers di Kota Bandung. Berbagai kegiatan, seperti touring maupun balapan liar. Menurut informasi yang diterima detikportal, sejak tahun 1980-an, kelompok ini sangat disegani. Sebab selain suka ngetrek di jalanan Bandung, kelompok ini sering terlibat tawuran. Beberapa anggota geng bahkan ada yang membawa senjata api (senpi). Maklum, mayoritas anggotanya adalah anak kolong (anak anggota TNI). Hal ini yang membuat masyarakat dan polisi segan berbuat macam-macam. "Bagi anak motor berkelahi adalah hal lumrah. Kelompok lain juga begitu," kata Kang pucut, yang saat ini tercatat sebagai Legendaris atau pendiri geng motor Grab on Road ini. Sejak tahun 1980-an anggota Grab on Road sering menang dalam balapan liar yang dilakukan di jalan-jalan Kota Bandung. "Malah anggota kami banyak yang jadi pembalap nasional, semisal Benny Baong," jelas Kang pucut kepada detikportal. Selain GrabonRoad, sejumlah geng motor juga bermunculan di Bandung. Tapi yang reputasinya setara dengan Grabonroad hanya tiga geng, yakni Exalt to Coitus (XTC), Moon Raker (M2R) dan Brigade Senja (Brigez). Empat geng motor tersebut kemudian menjadi legenda di Bandung. Rata-rata geng motor ini dibentuk oleh pecinta balapan liar. Awalnya jumlahnya hanya segelintir, namun makin lama makin banyak hingga ribuan anggota. Mereka tidak hanya berasal dari Bandung, melainkan dari Cirebon, Tasikmalaya, garut, Sukabumi, dan Subang. kemunculan geng-geng motor ini seakan menjadi pemandangan tersendiri di Bandung. Setiap malam di akhir pekan mereka berkumpul. Biasanya Jalan Supratman, Lodaya, Dago, atau Gasibu, jadi tempat favorit. Di tempat itu mereka kemudian adu nyali dan adu kecepatan sepeda motor. Trek yang harus dilalui para pembalap tidak melulu di jalan yang datar dan lurus. Jalan penuh liku dan menurun juga dilakoni. Untuk medan yang satu ini, para pembalap biasanya mengambil start di Lembang dan finish di Jalan Setia Budi. Nekatnya lagi, para pembalap dilarang menggunakan rem belakang. Padahal jalan yang dilalui menurun. Aksi nekat para pembalap tidak jarang memakan korban. Jangan heran kalau hampir setiap balapan selalu ada anggota geng yang tewas atau luka-luka saat balapan. Tapi mereka sama sekali tidak kapok ataupun takut."Itu sudah risiko. Makin berat tantangan makin seru Kang," Kata Ari, anggota geng XTC. Apalagi semakin tinggi risiko semakin besar taruhannya. dalam setiap sesi balapan, nilai taruhan berkisar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Malah ada yang menjadikan sepeda motor sebagai taruhannya. Pembalap yang menang berhak atas sepeda motor pembalap yang kalah. Uang taruhan merupakan patungan dari masing-masing anggota geng. Dan tiap-tiap geng punya joki (pembalap) andalan, berikut mekaniknya. Di ajang balap liar ini masing-masing geng menguji kemampuan pembalap maupun settingan mesin motor. Bila menang, hasil taruhan akan digunakan untuk pesta dan bersenang-senang. Sering kali persaingan antar geng di ajang balapan liar berbuntut ke luar arena. Usai balapan, masing-masing geng tidak jarang terlibat tawuran. Masing-masing geng tidak pernah akur. Mereka bersaing dalam segala hal, baik balapan, soal reputasi ataupun keberanian. Repotnya, serangan yang mereka lakukan sering salah alamat. Sering kali mereka menyerang masyarakat yang tidak mengerti apa-apa. Alhasil, banyak sudah pengguna jalan di Bandung yang telah jadi korban kebringasan anggota geng motor, yang mayoritas usianya masih belasan tahun. Kasatreksrim Polresta Bandung Tengah AKP Andree Ghama mengatakan para pelaku kekerasan anggota geng motor yang berhasil diciduk, semua dalam keadaaan mabuk. Pengaruh alkohol itulah yang membuat anggota geng, yang rata-rata masih pelajar SMP dan SMA ini bertindak brutal.

Mengenai kami GRAB ON ROAD INDONESIA menegaskan kami ini adalah bukan merupakan sebuah geng bermotor yang seperti apa yang seperti apa Masyarakat katakan, melainkan hanyalah sebuah kumpulan para pecinta sepeda motor/klub sepeda motor yang tergabung secara resmi dalam Ikatan Motor Indonesia(IMI) Jawa Barat sejak 1989.

Selama ini, anggota GBR aktif dalam berbagai kejuaraan Roadrace. sehingga kami menolak stigma yang menganggap GBR sebagai geng bermotor yang identik dengan kriminalitas .
Namun, disayangkan banyak pihak yang mencatut nama GBR saat melakukan perbuatan kriminal. Dampaknya istilah geng motor melekat pada GBR.

Sebagai organisasi, GBR punya aturan sebagaimana tercantum dalam AD/ART anggaran dasar/anggaran rumah tangga). Di dalamnya diatur dengan tegas anggota GBR tidak boleh melakukan perbuatan melanggar hukum.

“Sanksinya jelas bagi yang melanggar hukum kami coret dari organisasi GBR dan keanggotaan di IMI Jabar,” 
Soal pelaku kriminal yang kadang membawa atribut GBR, Kami mengaku sulit mencegahnya. “Jangankan atribut klub motor, atribut TNI atau Polri saja banyak dipalsukan. Kita sulit mencegahnya.
Sementara untuk memupus stigma geng motor, GBR melakukan pemutihan anggota. Sejak awal tahun ini, GBR melakukan pendataan ulang, termasuk penertiban atribut. “Jadi untuk jumlah anggota, kita sendiri tidak tahu persis karena masih dilakukan pendataan.
Anggota GBR tersebar di Indonesia dan ada kepengurusan di sejumlah wilayah.

6 comments

Pak, saya mau nanya. Kenapa simbol atau logo dari GBR itu ada bendera jerman nya pak. Terimakasih

Silahkang akang cari informasi langsung ke founder gbr 001 dan para pelaku sejarah lain nya🤘🇩🇪
Ji kalaw di kasih tau lewat media bisa jadi di bulak belokan sejarah berdiri nyah kaya berira ini ✊🏻🇩🇪🇩🇪

Kepd GBR BANDUNG... KEJADIAN HARI INI KONVOI KALIAN SATU ARAH MENYEBABKAN SEORANG ANAK DARI ANGGT TNI AD JDI KORBAN PENGEROYOKAN OLEH 10 ORANG ANGGT GBR BANDUNG. SAMPAI KAPANPUN BILA ANGGT GBR 10 ORANG ITU TDK BERTNGG JWB DAN KETUANYA TDK BERHASIL MENEMUKAN.. SY AKAN TERUS MENCARI KALIAN!!

Saya tinggal di daerah yg mayoritas anggota GBR,tapi saya lebih cinta XTC.


EmoticonEmoticon